Bukan Alan Walker Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2014

Network time protokol itu apa ya?

Pada server setting ipnya di tambahkan gateway & dns agar bisa terhubung ke internet. Gunakan Ip sesuai dengan Ip yang disetting untuk terhubung ke internet. Ingat ip yang digunakan adalah Ip yang digunakan pada modem/wifi yang digunakan untuk terhubung keinternet. Lalu install aplikasi NTP-nya dengan perintah # apt-get install ntp Karna saya menggunakan debian 5, jadi masukan cd debian 5 agar instalasi dapat berjalan. Setelah selesai menginstall, kita edit file ntp.conf  dengan perintah: # nano /etc/ntp/conf Lalu ubah server 0,1,2,3 menjadi servernya indonesia dengan awalan id. Konfigurasi ini dilakukan agar server bisa terhubung dengan server ntp indonesia. Masih di dalam file ntp.conf (paling bawah) ubah restrict (network), mask dan broadcastnya dan tambahkan nomodify dan notrap . Tujuan konfigurasi ini agar server bisa membagikan ntp indonesia ke client supaya client bisa menikmati ntp indonesia. Setelah semua telah di konfigurasi, kita restart menggun

NFS

NFS (Network File System) digunakan untuk memount atau menggabungkan direktori pada komputer lain seolah-olah seperti direktori lokal. Sistem operasi yang digunakan dalam Memounting adalah Sistem operasi yang mmenuhi standar postfix yaitu Linux, BSD Family (BSD, FreeBSD, NetBSD, OpenBSD), Unix Famili (Tru64Unix, Hp-UX, AIX, ieix) dan sun Family (Solaris, sun OS). Dalam laporan ini saya menggunakan topologi sederhana antara Client dan server yang yang nantinya akan dimounting. Maka topologinya akan seperti gambar berikut. Lalu atur Ip diserver debian dengan menggunakan perintah #nano /etc/network/interfaces agar bisa saling terhubung antara client dengan server nantinya. Ip server yang digunakan adalah 10.10.10.1 dengan netmask /30 menggunakan teknik subnetting. Jadi broadcast dari /30 yang kita gunakan adalah 10.10.10.3 Setelah itu restart networknya. Dengan menggunakan perintah : # /etc/init.d/networking restart Lalu install paketnya dengan menggunakan apl

Apa itu IP dan Netmask?

Sebelum masuk ke inti materi kita perlu mengetahui beberapa hal berikut mengenai penjelasan dasar tentang Ip dan subnetting yang akan saya jelaskan. Yaitu : Ip (Internet Protocol) adalah alamat logika yang harus di konfigurasi, agar komputer mempunyai alamat. Layaknya sebuah rumah yang harus memiliki alamat agar identitas rumah tersebut bisa diketaui oleh rumah-rumah tetangganya. Ip address terdiri dari 32 bit bilangan biner yang dimudahkan dalam penulisannya menggunakan desimal. maksudnya 32 bit bilangan binner adalah maksimal Ip (255) dibagi dua terus menerus dan menghasilkan 8 digit bilangan binner yang berada dalam 4 kolom pengisian Ip. Contoh : 255.255.255.0  = 11111111.11111111.11111111.00000000 kolom 1   kolom 2   kolom3   kolom 4 Suatu Ip address terdiri dari Network ID dan Host ID. Network ID harus sama sedangkan Host ID harus berbeda. Contoh : 192.168.1.134 = – 192.168.1 adalah Network ID – 134 adalah Host ID Network address adalah jalan utama dar

samba itu apasih?

Nah sebelum kita pelajari konfigurasi samba kita perlu tahu sejarah samba dulu kira kira sejarah samba kaya gini .... Sejarah samba itu bermula saat Andrew Tridgell membuat aplikasi samba dan pada tahun berikutnya, 1992. Mulai diatasi persoalan penghubungan (berbagi data) antara linux dengan windows dan pada tahun ini juga berdirinya tim samba yang beranggotakan beberapa tim hacker. Protokol SMB SMB (server message block) merupakan protokol standar yang dibuat oleh microsoft untuk sistem windows. Fungsinya untuk berbagi data atau file. baik dari CDROM, harddisk, Dan perangkat-perangkat lainnya agar dapat digunakan bersama-sama. Tidak mau kalah, linux pun membuat sebuah aplikasi yang dinamakan samba. Samba juga menggunakan protokol yang sama yang digunakan windows yaitu SMB. Tujuannya agar antara system windows dengan system linux dapat saling berbagi daya (data atau perangkat). Setelah kalian mengenal lebih dekat samba itu apa, kita coba aplikasikan kedalam konfiguras

Cara membangun jaringan TELNET

Tutorial remote server Telnet : 1.        Sebelum memulai/mengaktifkan debian servernya lakukan penggantian port pada debian servernya. Ubah menjadi port 23 untuk Telnet.   2.       Ganti IP pada debian servernya. Bisa mengikuti saya ataupun addressnya terserah kalian. Ketikan perintah ‘nano /etc/network/interfaces’.   3.       Lalu ganti pengaturan jaringan pada debian servernya menjadi Host-Only.   4.       Setelah mengatur IP debian server tadi saatnya merestart dengan perintah ‘/etc/init.d/networking restart’. 5.       Lalu ganti juga IP virtual box atau pengganti windows 7 yang juga bertindak sebagai client. Pastikan gatewaynya adalah address dari debian server.   6.       Setelah itu saatnya untuk menginstall telnet di debian servernya. Ketikan perintah ‘apt-get install telnet’ atau ‘apt-get install telnetd’. 7.       Karena pada ver

Cara Membangun Server Proftpd

1. Pertama-tama lakukan pengaturan IP di server PROFTPD nya, dengan perintah ‘nano /etc/network/interfaces’.    2. Lalu atur IP terserah kalian.   3. Setelah mengatur IP saatnya untuk merestart, dengan perintah ‘/etc/init.d/networking restart’.    4. Setelah itu saatnya menginstall PROFTPD, dengan perintah ‘apt-get install proftpd’ .    5. Lalu ada pilihan seperti berikut, pilih saja standalone.   6. Lalu buat direktori terpusat, dengan perintah ‘mkdir (namadirektori) ’. 7. Setelah membuat direktori, edit file PROFTPD nya, dengan perintah ‘nano /etc/proftpd/proftpd.conf’. 8. Lalu cari tulisan default root seperti berikut ini. 9. Jika sudah ditemukan, ubah menjadi seperti berikut ini, samping default root masukan direktori yang tadi dibuat. 10. Setelah mengedit file PROFTPD nya, saatnya merestart, dengan perintah ‘/etc/init.d/proftpd restart’. 11. Lalu pada sisi client, atur IP pada client windowsnya, gate