NFS (Network File System) digunakan
untuk memount atau menggabungkan direktori pada komputer lain
seolah-olah seperti direktori lokal. Sistem operasi yang digunakan dalam
Memounting adalah Sistem operasi yang mmenuhi standar postfix yaitu
Linux, BSD Family (BSD, FreeBSD, NetBSD, OpenBSD), Unix Famili
(Tru64Unix, Hp-UX, AIX, ieix) dan sun Family (Solaris, sun OS).
Dalam laporan ini saya menggunakan topologi sederhana antara Client dan server yang yang nantinya akan dimounting. Maka topologinya akan seperti gambar berikut.
Lalu atur Ip diserver debian dengan menggunakan perintah
#nano /etc/network/interfacesagar bisa saling terhubung antara client dengan server nantinya. Ip server yang digunakan adalah 10.10.10.1 dengan netmask /30 menggunakan teknik subnetting. Jadi broadcast dari /30 yang kita gunakan adalah 10.10.10.3
Setelah itu restart networknya. Dengan menggunakan perintah :
# /etc/init.d/networking restart
Lalu install paketnya dengan menggunakan aplikasi nfs-kernel-server dengan menggunakan perintah
# apt-get install nfs-kernel-server
Setelah itu kita coba buat user akan kita share ke client. Kenapa harus buat user? kenapa tidak buat direktory untuk dishare saja? sebenarnya sama saja, saya hanya ingin membuat user dan dari direktori user tersebut adalah direktori yang ingin saya share. Bisa juga jika kalian ingin membuat direktori untuk dishare, hal itu terserah pada keinginan.
Jika kalian sudah membuat direktory yang ingin dishare, sekarang kita edit file export. dengan menggunakan perintah
# nano /etc/exports.
Lalu tambahkan paling bawah : direktory yang ingin di share, Ip yang akan diakses client (network Ip juga bisa) menggunakan netmask. (rw,no_root_squash,no_subtree_check,async).
- rw : memberikan akses read and write kepada client,
- no_root_squash : tidak ada penyamaan root pada client dengan root pada server,
- no_subtree_check : tidak ada pengecekan subtree pada direktori yang dimount,
- sync : untuk sinkronisasi antara perubahan di client dengan direktori yang sebenarnya di server.
Pada gambar diatas, Ip yang bisa diakses oleh client adalah 10.10.10.2 karna menggunakan netmask /30. netmask /30 hanya memiliki 2 host yang bisa digunakan. Sedangkan server sudah menggunakan 1 host. Bagaimana jika menggunakan /24, akses Ip yang diberikan adalah 10.10.10.2 – 10.10.10.254 terdapat 254 host yang bisa digunakan. Ingat ini adalah perhitungan subnetting.
Pada gambar diatas pengaturan Network file system (yang berada didalam tanda kurung setelah Ip Network) berlaku kepada seluruh Ip yang bisa digunakan dalam jaringan Ip Network tersebut. Bagaimana jika kita memisahkan salah satu Ip dari konfigurasi yang kita berikan? Contohnya jika hanya ada 2 client. Dan kita ingin membuat konfigurasi baru untuk salah satu pemilik Ip yaitu Ip 10.10.10.3. Maka sintaks yang kita gunakan adalah sebagai berikut.
/home/alfa 10.10.10.2/30(rw,no_root_squash,no_subtree_check,async)Maka Ip Network kita ubah Ip 10.10.10.2 untuk konfigurasi lama dan kita tambahkan Ip 10.10.10.3 untuk konfigurasi baru. Jadi pengaturan network file system antara Ip 10.10.10.2 dengan 10.10.10.3 berbeda.
10.10.10.3/30(ro,no_root_squash,async)
Kembali lagi ke konfigurasi sebelumnya. Setelah mengkonfigurasi jangan lupa untuk merestart NFSnya dengan perintah.
#/etc/init.d/nfs-kernel-server restart
Lalu atur Ip di client (disini saya menggunakan OpenSuse) 10.10.10.2/30 ingat kita menggunakan netmask /30 jadi Ip yang client bisa gunakan hanya 10.10.10.2
Lalu atur gatewaynya dengan menggunakan Ip Server dan pastikan eth0. Tujuannya adalah agar koneksi client bisa terhubung ke server. toko bunga di taman mini
Lalu pada client kita buat direktori untuk menerima mounting. Saya membuat direktory sharedata pada root. Jadi jangan lupa masuk root dan gunakan perintah :
# mkdir sharedata
- Lalu kita coba mount dengan perintah
- mount
: - contoh : # mount 10.10.10.1:/home/alfa /sharedata
Jika terjadi error seperti gambar diatas, biasanya hal tersebut disebabkan rpcbind yang tidak berjalan. kita coba restart rcpbind nya. Dengan perintah :
# /etc/init.d/rpcbind restart
Jika sudah direstart, kita coba mounting lagi dan jika sudah berhasil, kita coba buat direktory pada client untuk mengetest apakah proses mounting sudah berjalan dengan baik. Kita coba buat direktory testing pada direktory client yang dimount yaitu direktory /sharedata.
Jika sudah dibuat pada client kita cek diserver, maka direktory testing akan terbuat pada direktory server yang di mounting.
Comments